Mot's...!!!

Yaa Allaahh... Kita sering nampak derita hari ini, tapi kita jarang ingat kebahagiaan untuk esok hari. jadi, belajar lah untuk menghargai apa yg kita miliki hari ini, kerana kita takkan dapat mencapai penghargaan untuk esoknya jika semuanya telah tiada... Dalam hidup, seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahawa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis. Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.

vendredi 12 octobre 2007

'KALA', Jempolan perpilman Indonesia


The word is out. Get this: Film kedua Joko Anwar is a MINDFUCK, dalam tradisi film-film seperti 12 Monkeys dan Brazil. Untuk itu gw berani mengatakan, Terry Gilliam Indonesia telah lahir.

Tidak ada sedikitpun tanda-tanda dari Arisan!, Janji Joni, atau Jakarta Undercover yang mempersiapkan gw untuk menerima KALA, sebuah film yang rasanya dibuat oleh seorang scientist gila yang sesukanya mencampur berbagai macam formula. Di tangan yang salah, ini bisa jadi bencana. Di tangan Joko Anwar, hasilnya adalah sebuah formula baru yang sulit didefinisikan. Tapi jika orang bersedia menelannya, mereka akan merasakan sensasi luar biasa yang akan berujung dengan cinematic orgasmo. Seperti yang gw bilang tadi, it’s a mindfuck.


Di antara film-film generic buatan dalam negeri, sulit dipercaya ada penyandang dana yang mau memberikan uang kepada Joko Anwar untuk membuat film seperti ini. Gw menyatakan salut kepada MD Pictures, terlepas dari kenyataan bahwa logonya hampir terasa seperti efek bawang putih pada vampir.

Dunia buatan Joko Anwar adalah sebuah negeri yang mencekam, dengan orang-orang yang tidak berperikemanusiaan, dari mulai rakyat biasa yang bahkan tidak bergeming saat seorang perempuan menggendong bayi jatuh mengejar bus di waktu hujan, sampai ke menteri yang menyiksa dan membunuh orang untuk mencari kekayaan. Aneh, karena biarpun Joko Anwar mendandani karakter-karakternya dengan outfit barat, semuanya terdengar familiar. Ini adalah negara kita.

Joko Anwar menyampaikan keluh kesahnya dengan sangat stylish, dengan referensi buat film buff yang Gw rasa tak ada habis-habisnya. Selalu ada yang baru yang kami temukan. Kami tidak akan menceritakan ceritanya dengan lebih detil. Percayalah, semakin sedikit anda tahu tentang cerita KALA, semakin nikmat anda menontonnya. Yang perlu anda dengar: ini adalah sebuah film mencekam yang akan membuat anda mencengkeram pegangan kursi anda.
Ini adalah pertama kali kami menyaksikan sebuah film Indonesia di mana semua departemen bekerja dengan kompeten. Akting, art, sinematografi, musik, sound. Sadar atau tidak, film ini telah dengan fatal telah menaikkan benchmark film Indonesia. Gw ngeri untuk masuk ke bioskop untuk menonton film Indonesia berikutnya. Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, terlepas dari beberapa kelemahan teknis yang gw yakin disebabkan oleh bujet.
gw ndak sabar menunggu apa yang akan dibuat Joko Anwar berikutnya. Untuk itu, gw mengucapkan untuk KALA dan untuk semua yang terlibat dalam pembuatan film ini: SALUT!



kita liat cuplikannya yu'...




Sutradara/Skenario: Joko Anwar
Pemain: Fachri Albar, Ario Bayu, Shanty, Fahrani, Tipi Jabrik, Arswendi Nasution, Frans Tumbuan, Jose Rizal Manua, Rima Melati, Sujiwo Tejo.
Director of Cinematography: Ipung Rachmat Syaiful
Art Director: Wencislaus
Costume Designers: Tania Soeprapto, Isabelle Patrice
Editor: Wawan I. Wibowo
Sound Designer: Khikmawan Santosa
Music: Aghi Narottama, Zeke Khaselli
Produksi: MD Pictures
Durasi: 102 menit

1 commentaire:

astidhe a dit…

ummm,..bagus bgtz..palagi cuplikannyee,,
kren..ampe deg2anzz..
thx dah upload..

Powered By Blogger