Mot's...!!!

Yaa Allaahh... Kita sering nampak derita hari ini, tapi kita jarang ingat kebahagiaan untuk esok hari. jadi, belajar lah untuk menghargai apa yg kita miliki hari ini, kerana kita takkan dapat mencapai penghargaan untuk esoknya jika semuanya telah tiada... Dalam hidup, seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahawa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis. Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.

mardi 18 décembre 2007

Kisah Nabi Sulaiman As ... [ part o2 ]

Lanjutannya neeh ...



Kisah Nabi Sulaiman as

[Kisah Nabi Sulaiman dapat dibaca di dalam Al-Quran, surah An-Naml ayat 15 sehingga ayat 44]



HUd-hud terbang kembali menuju Saba dan setibanya di atas istana kerajaan Saba dilemparkanlah surat Nabi Sulaiman tepat di depan ratu Balqis yang sedang duduk dengan megah di atas tahtanya. Ia terkejut melihat sepucuk surat jatuh dari udara tepat di depan wajahnya. Ia lalu mengangkat kepalanya melihat ke atas, ingin mengetahui dari manakah surat itu datang dan siapakah yang secara kurang hormat melemparkannya tepat di depannya. Kemudian diambillah surat itu oleh ratu, dibuka dan baca isinya yang berbunyi: "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri" [an-naml : 29].

Setelah dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman Ratu Balqis memanggil para pembesarnya dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk memusyawarahkan tindakan apa yang harus diambil sehubungan dengan surat Nabi Sulaiman yang diterimanya itu.
Berkatlah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya: "Wahai paduka tuan ratu, kami adalah putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk berperang dan bertempur dan bukan untuk menjadi ahli pemikir atau perancang yang patut memberi pertimbangan atau nasihat kepadamu. Kami menyerahkan kepadamu untuk mengambil keputusan yang akan membawa kebaikan bagi kerajaan dan kami akan tunduk dan melaksanakan segala perintah dan keputusanmu tanpa ragu. Kami tidak akan gentar menghadapi segala ancaman dari mana pun datangnya demi menjaga keselamatanmu dam keselamatan kerajaanmu".

Ratu Balqis menjawab: "Aku memperoleh kesan dari uraianmu bahwa kamu mengutamakan cara kekerasan dan kalau perlu kamu tidak akan gentar masuk medan perang melawan musuh yang akan menyerbu. Aku sangat berterima kasih atas kesetiaanmu kepada kerajaan dan kesediaanmu menyabung nyawa untuk menjaga keselamatanku dan keselamatan kerajaanku. Akan tetapi aku tidak sependirian dengan kamu sekalian. Menurut pertimbanganku, lebih bijaksana bila kami menempuh jalan damai dan menghindari cara kekerasan dan peperangan. Sebab bila kami menentang secara kekerasan dan sampai terjadi perang dan musuh kami berhasil menyerbu masuk kota-kota kami, maka nescaya akan berakibat kerusakan dan kehancuran yang sgt menyedihkan. Mereka akan menghancur binasakan segala bangunan, memperhambakan rakyat dan merampas segala harta milik dan peninggalan nenek moyang kami. Hal yang demikian itu adalah merupakan akibat yang wajar dari tiap peperangan yang dialami oleh sejarah manusia dari masa ke semasa. Maka menghadapi surat Sulaiman yang mengandung ancaman itu, aku akan cuba melunakkan hatinya dengan mengirimkan sebuah hadiah kerajaan yang akan terdiri dari barang-barang yang berharga dan bermutu tinggi yang dapat mempesonakan hatinya dan menyilaukan matanya dan aku akan melihat bagaimana ia memberi tanggapan dan reaksi terhadap hadiahku itu dan bagaimana ia menerima utusanku di istananya".

Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung pengintai Hud-hud memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya.

Setelah mendengar berita yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman mengatur rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan kepada pasukan Jinnya agar menyediakan dan membangunkan sebuah bangunan yang megah yang tiada taranya ya akan menyilaukan mata perutusan Balqis bila mereka tiba.

Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah tamah oleh Sulaiman dan setelah mendengar uraian mereka tentang maksud dan tujuan kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya, berkatalah Nabi Sulaiman: "Kembalilah kamu dengan hadiah-hadiah ini kepada ratumu. Katakanlah kepadanya bahawa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang melimpah ruah dan mengurniaiku dengan kurnia dan nikmat yang tidak diberikannya kepada seseorang drp makhluk-Nya. Di samping itu aku telah diutuskan sebagai nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak sahaja berlaku atas manusia tetapi mencakup juga jenis makhluk Jin dan binatang-binatang. Maka bagaimana aku akan dapat dibujuk dengan harta benda dan hadiah serupa ini? Aku tidak dapat dilalaikan dari kewajiban dakwah kenabianku oleh harta benda dan emas walaupun sepenuh bumi ini. Kamu telah disilaukan oleh benda dan kemegahan duniawi, sehingga kamu memandang besar hadiah yang kamu bawakan ini dan mengira bahawa akan tersilaulah mata kami dengan hadiah Ratumu. Pulanglah kamu kembali dan sampaikanlah kepadanya bahawa kami akan mengirimkan bala tentera yang sangat kuat yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan akan mengeluarkan ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai- orang-orang yang hina-dina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika ia tidak segera memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku" [an-naml : 35 - 37].

Perutusan Balqis kembali melaporkan kepada Ratunya apa yang mereka alami dan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Sulaiman. Balqis berfikir, jalan yang terbaik untuk menyelamatkan diri dan kerajaannya ialah menyerah saja kepada tuntutan Sulaiman dan datang menghadap dia di istananya.

Nabi Sulaiman berhasrat akan menunjukkan kepada Ratu Balqis bahawa ia memiliki kekuasaan ghaib di samping kekuasaan lahirnya dan bahwa apa yang dia telah ancamkan melalui rombongan perutusan bukanlah ancaman yang kosong. Maka bertanyalah beliau kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang sanggup mendatangkan tahta Ratu Balqis sebelum orangnya datang berserah diri.

Berkata Ifrit, seorang Jin yang tercerdik: "Aku sanggup membawa tahta itu dari istana Ratu Balqis sebelum engkau sempat berdiri dari tempat dudukimu. Aku adalah pesuruhmu yang kuat dan dapat dipercayai" [an-naml : 39].

Seorang lain yang mempunyai ilmu dan hikmah nyeletuk berkata: "Aku akan membawa tahta itu ke sini sebelum engkau sempat memejamkan matamu" [an-naml : 40].

Ketika Nabi Sulaiman melihat tahta Balqis sudah berada didepannya, berkatalah ia: "Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencuba apakah aku bersyukur atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya, kerana barang siapa bersyukur maka itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia" [an-naml : 40].

Menyonsong kedatangan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman memerintahkan orang-orangnya agar mengubah sedikit bentuk dan warna tahta Ratu itu yang sudah berada di depannya kemudian setelah Ratu itu tiba berserta pengiring-pengiringnya, bertanyalah Nabi Sulaiman seraya menundingkan kepada tahtanya: "Serupa inikah tahtamu?" Balqis menjawab: "Seakan-akan ini adalah tahtaku sendiri", seraya bertanya-tanya dalam hatinya, bagaimana mungkin bahawa tahtanya berada di sini padahal ia yakin bahawa tahta itu berada di istana tatkala ia bertolak meninggalkan Saba.

Selagi Balgis berada dalam keadaan kacau fikiran, keheranan melihat tahta kerajaannya sudah berpindah ke istana Sulaiman, ia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan yang sengaja dibangun untuk penerimaannya. Lantai dan dinding-dindingnya terbuat dari kaca putih. Balqis segera menyingkapkan pakaiannya ke atas betisnya ketika berada dalam ruangan itu, mengira bahawa ia berada di atas sebuah kolam air yang dapat membasahi tubuh dan pakaiannya.
Berkata Nabi Sulaiman kepadanya: "Engkau tidak usah menyingkap pakaianmu. Engkau tidak berada di atas kolam air. Apa yang engkau lihat itu adalah kaca-kaca putih yang menjadi lantai dan dinding ruangan ini".

"Oh,Tuhanku", Balqis berkata menyedari kelemahan dirinya terhadap kebesaran dan kekuasaan Tuhan yang dipertunjukkan oleh Nabi Sulaiman, "aku telah lama tersesat berpaling daripada-Mu, melalaikan nikmat dan kurnia-Mu, merugikan dan menzalimi diriku sendiri sehingga terjatuh dari cahaya dan rahmat-Mu. Ampunilah aku. Aku berserah diri kepada Sulaiman Nabi-Mu dengan ikhlas dan keyakinan penuh. Kasihanilah diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang" [an-naml : 41-44].

Demikianlah kisah Nabi Sulaiman dan Balqis Ratu Saba. Dan menurut sementara ahli tafsir dan ahli sejarah nabi-nabi, bahawa Nabi Sulaiman pada akhirnya kawin dengan Balqis dan dari perkawinannya itu lahirlah seorang putera.

Menurut pengakuan maharaja Ethiopia Abessinia, mereka adalah keturunan Nabi Sulaiman dari putera hasil perkawinannya dengan Balqis itu. Wallahu alam bisshawab.

Wafatnya Nabi Sulaiman

Al-Quran mengisahkan bahawa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kematian Sulaiman kecuali "anai-anai" [Rayap] yang memakan tongkatnya yang ia sandar kepadanya ketika Tuhan mengambil rohnya. Para Jin yang sedang mengerjakan bangunan atas perintahnya tidak mengetahui bahawa Nabi Sulaiman telah mati kecuali setelah mereka melihat Nabi Sulaiman tersungkur jatuh di atas lantai, akibat jatuhnya tongkat sandarannya yang dimakan oleh anai-anai. Sekiranya para Jin sudah mengetahui sebelumnya, pasti mereka tidak akan tetap meneruskan pekerjaan yang mereka anggap sebagai seksaan yang menghinakan.

Berbagai cerita yang dikaitkan orang pada ayat yang mengisahkan wafatnya Nabi Sulaiman, namun kerana cerita-cerita itu tidak ditunjang dikuatkan oleh sebuah hadis sahih yang muktamad, maka sebaiknya kami berpegang saja dengan apa yang dikisahkan oleh Al-Quran dan selanjutnya Allahlah yang lebih Mengetahui dan kepada-Nya kami berserah diri.






Kisah Nabi Sulaiman As ... [ part o1 ]

Kisah Nabi Sulaiman as

[Kisah Nabi Sulaiman dapat dibaca di dalam Al-Quran, surah An-Naml ayat 15 sehingga ayat 44]


Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan.

Nabi Sulaiman Seorang Juri

Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginnya dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di dalam masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putera mahkota yang akan menggantikanya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang fana ini. Dan memang Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan lebih tua usia daripadanya.

Suatu peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya yiaitu terjadi pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. dalam persidangan itu dua orang datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili perkara sengketa mereka, yiaitu bahawa kebun tanaman salah seorang dari kedua lelaki itu telah dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya di waktu malam yang mengakibatkan rusak binasanya perkarangannya yang sudah dirawatnya begitu lama sehingga mendekati masa menuainya. Kawan yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan kawannya dan bahawa memang haiwan ternakannyalah yang merusak kebun dan perkarangan kawannya itu.

Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahawa sebagai ganti rugi yang dideritai oleh pemilik kebun akibat pengrusakan kambing-kambing peliharaan tetangganya, maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang peliharaannya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi yang disebabkan oleh kelalaiannya menjaga binatang ternakannya. Akan tetapi Sulaiman yang mendengar keputusan itu yang dijatuhkan oleh ayahnya itu yang dirasa kurang tepat berkata kepada si ayah: "Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan itu sepatut berbunyi sedemikian : Kepada pemilik perkarangan yang telah binasa tanamannya diserahkanlah haiwan ternak jirannya untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya, sedang perkarangannya yang telah binasa itu diserahkan kepada tetangganya pemilik peternakan untuk dipugar dan dirawatnya sampai kembali kepada keadaan asalnya, kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau kerugian lebih daripada yang sepatutnya."

Kuputusan yang diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua orang yang menggugat dan digugat dan disambut oleh para orang yang menghadiri sidang dengan rasa kagum terhadap kecerdasan dan kepandaian Sulaiman yang walaupun masih muda usianya telah menunjukkan kematangan berfikir dan keberanian melahirkan pendapat walaupun tidak sesuai dengan pendapat ayahnya.
Peristiwa ini merupakan permulaan dari sejarah hidup Nabi Sulaiman yang penuh dengan mukjizat kenabian dan kurnia Allah yang dilimpahkan kepadanya dan kepada ayahnya Nabi Daud.


Sulaiman Menduduki Tahta Kerajaan Ayahnya

Sejak masih berusia muda Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk menggantikannya untuk menduduki tahta singgahsana kerajaan Bani Isra'il.
Abang Sulaiman yang bernama Absyalum tidak merelakan dirinya dilangkahi oleh adiknya. Ia beranggapan bahawa dialah yang sepatutnya menjadi putera mahkota dan bukan adiknya yang lebih lemah fizikalnya dan lebih muda usianya serta belum banyak mempunyai pengalaman hidup seperti dia. Kerananya ia menaruh dendam terhadap ayahnya yang menurut anggapannya tidak berlaku adil dan telah mengambil haknya sebagai pewaris pertama dari tahta kerajaan Bani Isra'il.

Absyalum berketetapan hati akan memberotak terhadap ayahnya dan akan berjuang bermati-matian untuk merebut kekuasaan dari tangan ayahnya atau adiknya apa pun yang harus ia korbankan untuk mencapai tujuan itu. Dan sebagai persiapan bagi rancangan pemberontakannya itu, dari jauh-jauh ia berusaha mendekati rakyat, menunjukkan kasih sayang dan cintanya kepada mereka menolong menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi serta mempersatukan mereka di bawah pengaruh dan pimpinannya. Ia tidak jarang bagi memperluaskan pengaruhnya, berdiri didepan pintu istana mencegat orang-orang yang datang ingin menghadap raja dan ditanganinya sendiri masalah-masalah yang mereka minta penyelesaian.

Setelah merasa bahawa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat Bani Isra'il dan bahawa ia telah berhasil memikat hati sebahagian besar dari mereka, Absyalum menganggap bahawa saatnya telah tiba untuk melaksanakan rencana rampasan kuasa dan mengambil alih kekuasaan dari tangan ayahnya dengan paksa. Lalu ia menyebarkan mata-matanya ke seluruh pelosok negeri menghasut rakyat dan memberi tanda kepada penyokong-penyokong rencananya, bahawa bila mereka mendengar suara bunyi terompet, maka haruslah mereka segera berkumpul, mengerumuninya kemudian mengumumkan pengangkatannya sebagai raja Bani Isra'il menggantikan Daud ayahnya.

Syahdan pada suatu pagi hari di kala Daud duduk di serambi istana berbincang-bincang dengan para pembesar dan para penasihat pemerintahannya, terdengarlah suara bergemuruh rakyat bersorak-sorai meneriakkan pengangkatan Absyalum sebagai raja Bani Isra'il menggantikan Daud yang dituntut turun dari tahtanya. Keadaan kota menjadi kacau-bilau dilanda huru-hara keamanan tidak terkendalikan dan perkelahian terjadi di mana-mana antara orang yang pro dan yang kontra dengan kekuasaan Absyalum.

Nabi Daud merasa sedih melihat keributan dan kekacauan yang melanda negerinya, akibat perbuatan puterannya sendiri. Namun ia berusaha menguasai emosinya dan menahan diri dari perbuatan dan tindakan yang dapat menambah parahnya keadaan. Ia mengambil keputusan untuk menghindari pertumpahan darah yang tidak diinginkan, keluar meninggalkan istana dan lari bersama-sama pekerjanya menyeberang sungai Jordan menuju bukit Zaitun. Dan begitu Daud keluar meninggalkan kota Jerusalem, masuklah Absyalum diiringi oleh para pengikutnya ke kota dan segera menduduki istana kerajaan. Sementara Nabi Daud melakukan istikharah dan munajat kepada Tuhan di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan pertolongan-Nya agar menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan keruntuhan akibat perbuatan puteranya yang durhaka itu.

Setelah mengadakan istikharah dan munajat yang tekun kepada Allah, akhirnya Daud mengambil keputusan untuk segera mengadakan kontra aksi terhadap puteranya dan dikirimkanlah sepasukan tentera dari para pengikutnya yang masih setia kepadanya ke Jerusalem untuk merebut kembali istana kerajaan Bani Isra'il dari tangan Absyalum. Beliau berpesan kepada komandan pasukannya yang akan menyerang dan menyerbu istana, agar bertindak bijaksana dan sedapat mungkin menghindari pertumpahan darah dan pembunuhan yang tidak perlu, teristimewa mengenai Absyalum, puteranya, ia berpesan agar diselamatkan jiwanya dan ditangkapnya hidup-hidup. Akan tetapi takdir telah menentukan lain daripada apa yang si ayah inginkan bagi puteranya. Komandan yang berhasil menyerbu istana tidak dapat berbuat lain kecuali membunuh Absyalum yang melawan dan enggan menyerahkan diri setelah ia terkurung dan terkepung.

Dengan terbunuhnya Absyalum kembalilah Daud menduduki tahtanya dan kembalilah ketenangan meliputi kota Jerusalem sebagaimana sediakala. Dan setelah menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il selama empat puluh tahun wafatlah Nabi Daud dalam usia yang lanjut dan dinobatkanlah sebagai pewarisnya Sulaiman sebagaimana telah diwasiatkan oleh ayahnya.

Kekuasaan Sulaiman Atas Jin dan Makhluk Lain

Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra'il yang makin meluas dan melebar, Allah telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain, yiaitu Jin angin dan burung-burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya melakukan apa yang dikehendakinya dan melaksanakan segala komandonya. Di samping itu Allah memberinya pula suatu kurnia berupa mengalirnya cairan tembaga dari bawah tanah untuk dimanfaatkannya bagi karya pembangunan gedung-gedung, perbuatan piring-piring sebesar kolam air, periuk-periuk yang tetap berada diatas tungku yang dikerjakan oleh pasukan Jin-Nya.

Sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Sulaiman ialah kesanggupan beliau menangkap maksud yang terkandung dalam suara binatang-binatang dan sebaliknya binatang-binatang dapat pula mengerti apa yang ia perintahkan dan ucapkan.
Demikianlah maka tatkala Nabi Sulaiman berpergian dalam rombongan kafilah yang besar terdiri dari manusia, jin dan binatang-binatang lain, menuju ke sebuah tempat bernama Asgalan ia melalui sebuah lembah yang disebut lembah semut. Disitu ia mendengar seekor semut berkata kepada kawan-kawannya: "Hai semut-semut, masuklah kamu semuanya ke dalam sarangmu, agar supaya kamu selamat dan tidak menjadi binasa diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya tanpa ia sedar dan sengaja" [an-naml : 18].

Nabi Sulaiman tersenyum tertawa mendengar suara semut yang ketakutan itu. Ia memberitahu hal itu kepada para pengikutnya seraya bersyukur kepada Allah atas kurnia-Nya yang menjadikan ia dapat mendengar serta menangkap maksud yang terkandung dalam suara semut itu. Ia merasa takjub bahawa binatang pun mengerti bahawa nabi-nabi Allah tidak akan mengganggu sesuatu makhluk dengan sengaja dan dalam keadaan sedar.


Sulaiman dan Ratu Balqis

Setelah Nabi Sulaiman membangunkan Baitul maqdis dan melakukan ibadah haji sesuai dengan nadzarnya pergilah ia meneruskan perjalannya ke Yeman. Setibanya di San'a - ibu kota Yeman, ia memanggil burung hud-hud sejenis burung pelatuk untuk disuruh mencari sumber air di tempat yang kering tandus itu. Ternyata bahawa burung hud-hud yang dipanggilnya itu tidak berada diantara kawasan burung yang selalu berada di tempat untuk melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman marah dan mengancam akan mengajar burung Hud-hud yang tidak hadir itu bila ia datang tanpa alasan dan uzur yang nyata.

Berkata burung Hud-hud yang hinggap didepan Sulaiman sambil menundukkan kepala ketakutan: "Aku telah melakukan penerbangan pengintaian dan menemukan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan. Aku telah menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang dikuasai dan diperintah oleh seorang ratu. Aku melihat seorang ratu itu duduk di atas sebuah tahta yang megah bertaburkan permata yang berkilauan. Aku melihat ratu dan rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta alam semesta yang telah mengurniakan mereka kenikmatan dan kebahagian hidup. Mereka tidak menyembah dan sujud kepada-Nya, tetapi kepada matahari. Mereka bersujud kepadanya dikala terbit dan terbenam. Mereka telah disesatkan oleh syaitan dari jalan yang lurus dan benar" [an-naml : 23-24].

Berkata Sulaiman kepada Hud-hud: "Baiklah, kali ini aku ampuni dosamu kerana berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan itu, kemudian kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti perkembangan selanjutnya bagaimana jawapan ratu Saba atas suratku ini" [an-naml : 27-28].




telusuri lanjutannya yee...

dimanche 2 décembre 2007

Kisah teladan "Ummu Fidhdhah " Pembantu sayyidatina Fatimah Al-Zahra

"Ummu Fidhdhah "

Padang pasir tandus nan gersang tak pernah menjanjikan kesejukan dan kedamaian bagi para pelintasnya, angin panas yang menghembus dari sela-sela bukit gersang nan terjal di siang hari itu membuat suasana makin tidak menentu, panasnya sang surya kian membuat suasana semakin mencekam, derap kaki unta yang ditungganginya nampak semakin lama semakin tertatih-tatih. Jemunya perjalanan dalam kesendirian membuat suasana semakin membosankan. Di ketinggian nampak burung-burung Nasar melayang-layang dan berteriak-teriak mengisi keheningan suasana lautan padang pasir yang luas dan tak berujung itu. Dia tetap melakukan perjalanannya itu mengarungi "Sahara" dalam kesendirian demi menuai harapan Keridhoan Ilahi. Dialah Abdullah bin Mubarak yang kala itu sedang menempuh perjalanan dan ingin menunaikan Ibadah Hajji dan berziarah ke Maqam Nabi Muhamad saw.


Ketika dia sedang berada ditengah-tengah perjalanan mengarungi ganasnya lautan Padang Pasir dan panasnya angin yang berhembus dari Sahara, tiba-tiba dia melihat sesuatu di kejauhan seperti "Titik" hitam yang bergerak. Lalu Abdullah melangkahkan kaki untanya ke arah titik hitam itu dengan didorong oleh rasa ingin tahu. Ketika mulai mendekat dan semakin mendekat, titik hitam itu mulai menunjukkan dan nampak wujud aslinya. Hingga kini jelas baginya bahwa titik hitam yang nampak dari kejauhan tadi adalah sosok tubuh manusia yang berjalan dalam kesendirian pula. Dan yang lebih mengherankan lagi bahwa sosok tubuh itu ternyata dia adalah seorang Wanita yang mengenakan busana hitam tertutup rapat.


Menyaksikan situasi seperti ini, Abdullah merasa ragu, iapun mulai bergumam didalam hatinya `Apakah aku sedang tidur dan bermimpi ataukah aku kini hidup dialam maya? Manusiakah dia atau makhluk haluskah? Siapakah dia itu? Mengapa dia ada dan terdampar di tempat seperti ini? Sedangkan aku tahu bahwa di sekitar sini tak ada pemukiman penduduk terdekat? Kalau betul dia ini manusia maka apa yang sedang dia lakukan di tengah padang pasir ini? Mana bekal dalam perjalanannya jika dia adalah seorang musafir kelana?


Pertanyaan demi pertanyaan terus datang bertubi-tubi memenuhi pikirannya. Sementara detak jantungnya pun mulai memacu deras akibat "Khawatir", matanya tak berkedip sekalipun dalam menyaksikan fenomena dihadapannya yang membuat suaranya pun cukup terbungkam. Sementara wanita itu tetap melangkahkan kakinya dengan tenang sambil menundukan pandangannya kearah depan tanpa memperdulikan keberadaannya sama sekali. Dengan sedikit keberanian yang hampir sirna, Abdullah mulai mengarahkan untanya mendekati wanita tersebut. Dengan suara yang tersimpan akibat lama membisu dia pun memberanikan diri dalam menyapa wanita itu.

Abdullah : Siapakah gerangan anda ini wahai Ibu?
Ibu : Ucapkanlah salam, niscaya mereka akan mengetahui kelak (34:89)

Abdullah : Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Ibu : Salam dari Allah bagi penghuni Surga (36:58)

Abdullah pun faham dari ucapan-ucapannya bahwa wanita ini dalam keadaan tersesat, namun dia masih ragu dan kini dia bertanya lagi pada wanita itu

Abdullah : Apakah anda manusia seperti kita ataukah anda dari makhluk halus?
Ibu : Wahai anak adam, pakailah pakaianmu yang bersih ketika enkau akan bersolat (7:31)
Mengertilah kini Abdullah bahwa wanita yang ada dihadapannya sekarang ini adalah Manusia dan bukannya Jin yang diduga sebelumnya. Lalu dia bertanya lagi:

Abdullah : Dari manakah asal Ibu?
Ibu : Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh" (41:44)

Abdullah : Sekarang ibu mau kemana?
Ibu : Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah (3:97)

Abdullah : Sejak kapan ibu dalam kesendirian di perjalanan ini?
Ibu : selama tiga malam berturut-turut (19:10)

Abdullah : Bu, sepertinya saya tidak melihat ibu membawa bekal dalam perjalanan ini, dari mana ibu mendapatkan makanan dan minuman?
Ibu : Dan dia Tuhanku, yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku (26: 79-80)

Abdullah : Saya bawa sedikit makanan, maukah ibu menerimanya agar tidak lapar?
Ibu : Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan (21:8)

Abdullah : Lalu, jika ibu hendak salat, bagaimana ibu berwudhu sedangkan air saja ibu tak punya?
Ibu : Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci). (4:43)

Abdullah : Mengapa bahasa dan aksen yang ibu ucapkan pada saya tidak seperti ucapan-ucapan saya pada ibu?
Ibu : Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.(50:18)

Melihat jawaban-jawaban dari si ibu yang agak "Aneh" Abdullah merasa heran, dengan sedikit sinis dia bertanya lagi:

Abdullah : Maaf ya bu, ibu ini jenis manusia berasal dari mana sih?
Ibu : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. (17:36)

Abdullah : Maafkan kelancangan saya wahai ibu, saya ingin menebus kesalahan saya itu
Ibu : Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.(12:92)

Abdullah : Ibu, maukah ibu saya bonceng diatas unta saya ini hingga ibu dapat menyusul "Kafilah" yang telah meninggalkan ibu?
Ibu : Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa.(21:22)

Abdullah faham apa yang dimaksudkan perkatan si ibu tadi bahwa tak mungkin si ibu ini duduk berdampingan dengan laki-laki yang bukan muhrimnya, apalagi dalam perjalanan jauh. Lalu, Abdullah pun turun dari untanya seraya meneruskan niat baiknya tadi.

Ibu : Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.(2:197)
Maka Abdullah pun merundukan untanya sambil mempersilahkan si ibu untuk menunggganginya.

Ibu : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan (menundukkan) pandangannya". (24:30)

Abdullah segera menundukkan arah pandangan matanya dari si ibu seraya berkata: "Naiklah wahai ibu!" Namun, ketika unta itu hendak dinaiki tiba-tiba unta itu beranjak bangkit lalu berlari menjauhi keduanya, hingga baju yang dipakainya oleh si ibu sedikit robek.

Ibu : Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. (42:30)

Lalu Abdullah menangkap kembali tali kekang unta itu dan menenangkannya. Kemudian ia berkata pada si ibu: "Sebentar ya bu, sekarang saya akan mengikatnya agar tidak berontak seperti tadi"

Ibu : Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat). (21:79)

Ketika ibu itu sudah naik serta kini dia berada diatas punggung unta dan siap untuk melakukan perjalanan, maka terdengar dia berkata:

Ibu : Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami." (43:13-14)

Setelah itu Abdullah mulai mengambil tali kekang unta tersebut dan berteriak-teriak agar unta dapat berjalan cepat

Ibu : Dan sederhanalah kamu dalam berjalan (perlahan-lahan) dan lunakkanlah suaramu.(31:19)

Mendengar ucapan si ibu, Abdullahpun memperlambat langkah untanya, dan ia kini menghibur hatinya sendiri dengan melantunkan syair dan pantun seraya bernyanyi.

Ibu : karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. (73:20)

Abdullahpun berhenti bernyanyi dan bermadah, lalu dia mulai membaca a-Quran, setelah itu dia berkata pada si ibu:

Abdullah : Ibu, apakah ibu punya suami?
Ibu : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu."(5:101)

Ucapan dari si ibu yang penuh dengan sindiran pada Abdullah agar tidak bertanya sesuatu yang bukan urusannya, membuat Abdullah tidak lagi berani bertanya-tanya dalam perjalanan yang sangat menjemukan dan memuat selaksa misteri.


Ditengah-tengah keduanya berjalan mengarungi lautan pasir yang tak kunjung sirna, tiba-tiba Abdullah melihat dari kejauhan seperti gumpalan debu yang membumbung tinggi ke atas akibat injakan-injakan kafilah lalu. Ya ..betul mereka adalah memamg kelompok musafir dan mereka kini ada di depan saya ujarnya dalam hati, Abdullahpun mempercepat langkah untanya agar dapat mendekati dan mengejar mereka seraya berkata pada si ibu.

Abdullah : Itukah Kafilah yang telah meninggalkan ibu? Adakah orang-orang yang ibu kenal disana?
Ibu : Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.(18:46)

Abdullah : Apa tugas anak-anak ibu dalam perjalanan ini?
Ibu : Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk. (16:16)

Abdullah pun faham bahwa mereka adalah sebagai "Guide" dalam perjalanan ini.

Abdullah : Siapakah nama anak-anak ibu agar saya dapat memanggil mereka?
Ibu : Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. (4:125)
Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (4:164)
Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.(19:12).


Lalu Abdullah memanggil nama-nama yang disebutkan oleh ibu tadi dengan suara lantang: "Hai Ibrahim.. Musa…Yahya…." Tidak berselang begitu lama, tiba-tiba muncul dihadapan Abdullah tiga pemuda yang gagah dan tampan yang terpancar dari raut wajah mereka cahaya keimanan.

Mereka datang dan menyambut tamu dan wanita itu, menyalami keduanya sambil berucap pada Abdullah dengan ucapan beribu-ribu terimakasih, salah satu diantara mereka menjamu Abdullah dengan makanan dan minuman segar.

Ibu : Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".(69:24)
Setelah itu si ibu berkata pada putra-putranya:

Ibu : Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya". (28:26)


Maka fahamlah anak-anak si ibu tadi dari ucapannya agar Si Abdulah itu diberikan imbalan atas jasa dan perbuatan mulianya. Lalu para pemuda itu bangkit dan memberikan berbagai hadiah perbekalalan pada Abdullah atas pertolongannya.

Ibu : Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.(2:261)

Segera anak-anak tersebut memberikan lagi pada Abdullah berbagai hadiah ketika mendengarkan ucapan si ibu tadi. Mereka menambah bekal diatas bekal pada Abdullah yang lebih dari cukup untuknya.


Disaat itu Abdullah hanya termenung terpukau melihat dan menyaksikan kejadian ini yang menyimpan selaksa misteri . Lalu Abdullah berkata pada para pemuda itu dengan tegas dan rasa hormat.

Abdullah : "Demi Allah makanan-makanan yang kalian berikan sebagai bekal ini, uang dan harta yang kalian hadiahkan padaku untuk kebutuhanku dalam perjalanan ini, kini aku akan mengharamkannya pada diriku kecuali jika kalian ceritakan padaku siapakah "Wanita Mulia" ini sehingga aku dapati dia betul-betul menjaga lidahnya dari segala umpatan, Ghibah dan berbagai ucapan yang menyakitkan hati…."

Anak-anak Ibu : Dia adalah ibu kami "Fidhdhah" namanya. Dahulu dia bekerja dan membantu di rumah sayyidatina Fatimah Al-Zahra as putri kesayangan Rasulallah. Sejak dia ditinggalkan majikannya, ia tak pernah berbicara pada orang-orang kecuali dia memakai "Al-Quran" sebagai ucapannya. Menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk pembicaraannya sehari-hari. Karena dia khawatir dan takut jika lidahnya dapat tergelincir dan terjerumus kedalam perbuatan dosa yang akan membuat murkanya Allah.


Setelah itu, Abdullah pun memohon doa pada mereka dan pamit untuk melanjutkan perjalanannya dengan menyimpan kenangan yang sangat berkesan dan langka.
Inilah kisah "Ummu Fidhdhah" pembantu Sayyidatina Fatimah Al-Zahra
Inilah kepiawayan Ilmu dan budi pekertinya.


Jika pembantunya saja sudah sedemikian rupa dalam memahami "Tematik" Al-Quran, bagaimanakah Ilmu yang dimiliki oleh "Tuan Rumahnya"?
Jika Budi pekerti dan pendidikan yang diterima oleh Ummu Fadhdhah sudah hampir mencapai titik "Perfect" dan kulminasi lalu, bagaimanakah Ilmu dan Akhlak yang dimiliki oleh pendidiknya yaitu Fatimah Al-Zahra as?


Di Liga inggris Arsenal masih "Tak terkalahkan"

Arsenal Edan-edanan...

Emmanuele Adebayor sukses membawa Arsenal memperpanjang rekor tak terkalahkan di Liga Inggris musim ini saat menundukkan tuan rumah Aston Villa dengan skor 2-1, walaupun diliga champion minggu lalu tim the gunner ini sempat ditundukkan oleh sevilla yang sebelumnya pernah dikalahkan Arsenal pada awal pertandingan liga champion.

Kemenangan itu membawa Arsenal tetap kokoh di puncak klasemen dengan torehan 36 angka, terpaut lima angka dari Chelsea. Sementara itu, Villa terpaku di peringkat tujuh dengan mengemas 27 poin.

Bermain di kandang sendiri, Stadion Villa Park, tim asuhan Martin O'Neill itu sempat unggul di menit ke-14 melalui Craig Gardner.

Namun keunggulan itu hanya sementara dan Arsenal mampu menyamakan kedudukan melalui Mathieu Flamini di menit ke-23. Skor imbang 1-1 pun bertahan hingga jeda.

Di babak kedua, tempo permainan tetap berimbang. Sayang, kelengahan lini belakang Villa saat mengantisipasi umpan silang Bakari Sagna di menit ke-56, akhirnya membuat gawang Scott Carson bobol oleh tandukan Adebayor.

Gol pemain Togo itu pun sekaligus menjadi yang kedelapan dan memimpin daftar pencetak gol terbanyak bersama penyerang Portsmouth, Benjani Mwaruwari.

Setelah gol itu, aroma pertandingan semakin seru. Beberapa kali The Villans mampu membuat kiper Arsenal Almunia jatuh bangun, namun skor 2-1 bertahan untuk kemenangan The Gunners.

Hingga sampai saat ini Arsenal masih memimpin dipuncak klasemen liga inggris musim ini dengan perincian sebagai berikut :







Tim
M
M
S
K
SG
Nilai
1 Arsenal
14
11
3
0
31 - 11
36
2 Chelsea
15
9
4
2
22 - 9
31
3 Liverpool
14
8
6
0
26 - 6
30
4 Man. Utd
14
9
3
2
23 - 7
30
5 City
15
9
3
3
19 - 15
30
6 Portsmouth
15
7
6
2
25 - 13
27
7 Villa
15
8
3
4
26 - 16
27
8 Blackburn
15
7
5
3
20 - 18
26
9 Everton
15
7
3
5
26 - 16
24
10 West Ham
14
5
4
5
19 - 12
19
11 Newcastle
14
5
3
6
20 - 21
18
12 Birmingham
15
4
2
9
16 - 25
14
13 Reading
15
4
2
9
18 - 32
14
14 Fulham
14
2
7
5
18 - 22
13
15 Sunderland
15
3
4
8
15 - 28
13
16 Tottenham
15
2
6
8
26 - 28
12
17 Bolton
15
2
5
8
12 - 22
11
18 Boro
15
2
5
8
13 - 27
11
19 Wigan
15
2
3
10
11 - 26
9
20 Derby
15
1
3
11
5 - 34
6





















Dana dalam liga champion, arsenal tidak ada masalah akibat kekalahanya melawan sevilla minggu lalu, tim the gunners tetep masuk liga champion musim ini :


Tim
M
M
S
K
SG
Nilai
Grup A
1 Porto
5
2
2
1
6 - 7
8
2 Liverpool
5
2
1
2
14 - 5
7
3 Marseille
5
2
1
2
7 - 4
7
4 Besiktas
5
2
0
3
4 - 13
6
Grup B
1 Chelsea
5
3
2
0
9 - 2
11
2 Rosenborg
5
2
1
2
5 - 7
7
3 Schalke
5
1
2
2
2 - 3
5
4 Valencia
5
1
1
3
2 - 6
4
Grup C
1 Real
5
2
2
1
10 - 8
8
2 Olympiakos
5
2
2
1
8 - 7
8
3 Bremen
5
2
0
3
8 - 10
6
4 Lazio
5
1
2
2
7 - 8
5
Grup D
1 Milan
5
3
1
1
11 - 5
10
2 Celtic
5
3
0
2
5 - 5
9
3 Shakhtar
5
2
0
3
5 - 9
6
4 Benfica
5
1
1
3
3 - 5
4
Grup E
1 Barcelona
5
3
2
0
9 - 2
11
2 Rangers
5
2
1
2
7 - 6
7
3 Lyon
5
2
1
2
8 - 10
7
4 Stuttgart
5
1
0
4
6 - 12
3
Grup F
1 M. United
5
5
0
0
12 - 3
15
2 Roma
5
3
1
1
10 - 5
10
3 Sporting
5
1
1
3
6 - 8
4
4 Dynamo
5
0
0
5
4 - 16
0
Grup G
1 Inter
5
4
0
1
11 - 4
12
2 Fenerbahce
5
2
2
1
5 - 5
8
3 PSV
5
2
1
2
3 - 5
7
4 CSKA
5
0
1
4
6 - 11
1
Grup H
1 Sevilla
5
4
0
1
11 - 7
12
2 Arsenal
5
3
1
1
12 - 3
10
3 Slavia
5
1
2
2
5 - 13
5
4 Steau
5
0
1
4
3 - 8
1


Arsenal Edana-edanan euy...!!

mercredi 28 novembre 2007

Darussalam KU ...

Lembaga Pendidikan Darussalam Gontor


Pesantren Darussalam, yang lebih dikenal dengan sebutan pondok Gontor, karena letaknya di Gontor, Ponorogo Jawa Timur telah memberi banyak kontribusi dan jasanya dalam membangun bangsa. Sebagai pesantren sekaligus lembaga strategis untuk kaderisasi sumber daya manusia (SDM), Gontor telah membuktikan kemampuannya dalam mewujudkan manusia yang saleh dengan dua model spesialisasi: ulama dalam bidang syariat dan ulama dalam bidang ilmu kauniah.

Meski kadang harus menghadapi masalah-masalah psikologis dalam pondok, para santri juga para guru di Gontor tetap melaksanakan tugas-tugas kesehariannya penuh ceria. Sejak tahun pertama, para santri diberi arahan lewat pelajaran seperti mahfuzhat: ash shobru kash shobiri murrun fi madzaqotihi, lakin 'awaqibuhu ahla minal 'asali, (sabar itu ibarat minuman yang sangat pahit rasanya, tetapi dampak pengaruhnya lebih manis dari madu)".

Ketenteraman para santri dirasakan dengan segala agenda yang padat, program pesantren yang sarat dengan nilai-nilai edukasi, dan nuansa sosial yang membekas sampai saat mereka menjadi alumni. Ketenteraman saat menjadi alumni dirasakan dengan suasana keakraban dan kebersamaan, meskipun mereka berada di tempat yang berjauhan.

Pendidikan pesantren

Dalam perjalanan sejarah, pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam strategis untuk mewujudkan generasi Muslim yang siap menjalankan amanat kehidupan. Pesantren memiliki banyak fungsi yang sangat tinggi nilai dan martabatnya dalam dunia pendidikan.

Setidaknya ada tiga fungsi utama pesantren untuk merealisasi tujuan mulianya dalam mewjudkan kekuatan sumber daya manusia pada semua aspeknya. Ketiganya adalah fungsi taklim (pengajaran ilmu pengetahuan yang dibutuhkan santri), fungsi tarbiyah (yaitu mendidik santri, agar mereka terarah dan terbimbing), fungsi Lembaga Dakwah Islam yang melayani masyarakat.

Fungsi pengajaran yang dilakukan Pondok Modern Gontor adalah penyampaian ilmu agama yang memadai juga pengetahuan umum serta ilmu-ilmu terapan yang disampaikan secara tidak langsung lewat berbagai macam aktivitas. Keberhasilan pelaksanaan fungsi ini sangat ditentukan oleh keharmonisan hubungan antara guru, santri dan materi-materi itu sendiri.

Pondok bukan hotel, karena pondok didirikan santri. Pondok adalah tempat berlatih menjadi orang yang suka dan pandai menolong, bukan yang hanya selalu minta ditolong. Ajaran atau didikan yang utama di pondok ialah tidak menggantungkan diri kepada orang lain.

Perubahan dan globalisasi

Kemajuan zaman telah ditandai oleh pesatnya perkembangan pengetahuan, teknologi dan kecanggihan sistem informasi. Di satu sisi, kemajuan tersebut tidak sedikit memberikan manfaat bagi kehidupan manusia masa kini. Di sisi lain, kemajuan tersebut banyak menimbulkan masalah sosial yang serius, terutama liberalisasi pola hidup anak-anak remaja.

Hedonisme merupakan gejala kehidupan remaja yang diakibatkan oleh kosongnya remaja dari nilai-nilai agama. Prinsip para remaja yang menganggap bahwa masa muda adalah masa bersenang-senang, membuat kalangan remaja sulit diarahkan. Hal ini menjadi salah satu tantangan bagi pendidikan pesantren.

Tantangan lain berupa kehidupan yang semakin permisif. Pergaulan bebas, narkoba, dan sejenisnya, lahir akibat pola hidup yang permisif. Para remaja masa kini juga punya kebiasaan hura-hura. Tantangan itu dilengkapi dengan persoalan kependudukan di Indonesia yang semakin kompleks dan kualitas masyarakat yang memprihatinkan.

What's next

Pondok Modern Gontor hendaknya mencanangkan dalam visinya untuk menjadi pesantren yang berfungsi sebagai research university untuk meningkatkan profesionalisme SDM Pendidikan Islam. Hal ini penting karena begitu besar harapan masyarakat terhadap Pondok Modern Gontor. Tantangan yang mengglobal tersebut menuntut kerja keras dalam mewujudkan santri pemimpin dan pelopor yang berdaya intelektual dan berwawasan Islam moderat. Gontor dituntut menampilkkan santri yang memiliki semangat juang dan pengorbanan untuk izzul Islam dan Muslimin.

Keberhasilan penyampaian pesan sangat bergantung pada cara penyampaiannya. Karenanya memahami metode pembinaan merupakan keniscayaan, dengan memperhatikan aspek-aspek psikologi perkembangan anak didik. Sesuai dengan makna tarbiyah yakni memiliki mendidik, menjaga, memelihara dan mengarahkan, maka penulis melihat bahwa metode pembinaan yang tepat untuk anak memerlukan beberapa hal.

Pertama, keteladanan. Anak selalu melihat dan memperhatikan sikap dan perilaku figur. Figur yang paling dekat dengannya adalah orang tuanya sendiri. Meski secara psikologis anak remaja mulai terlihat renggang hubungan dengan orang tuanya, tetapi tetap saja anak akan melihat orang yang sering ia lihat yaitu orang tuanya. Ia akan bercermin kepada orang tuannya, karenanya perlu tampilan yang baik dan keteladanan dari orang tua.

Kedua adalah pembiasaan, yaitu penjadwalan suatu pekerjaan agar menjadi tingkah laku yang terpola. Hal ini penting agar dapat membentuk karakter anak menjadi disiplin dan taat menjalankan tugas.

Ketiga perlu nasihat. Masa kanak-kanak adalah masa penuh dengan kegembiraan. Bagaimanapun keadaannya, mereka tetap membutuhkan bimbingan dan nasihat dari pendidiknya.

Keempat adalah pengawasan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana efektivitas pembinaan terhadap anak remaja yang telah dilakukan para pendidik. Pengawasan di sini bukan berarti pendiktean anak remaja, tetapi lebih dari pada tindakan evaluatif yang direkayasa secara dialogis.

Kelimapemberian hukuman, yaitu pemberlakuan konsekuensi pelanggaran yang dilakukan anak didik yang meninggalkan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukannya. Pemberian hukuman (punishment) ini hendaknya diimbangi dengan pemberian penghargaan (reward), sehingga anak merasa dihargai eksistensi dan perilakunya. Target dari metode ini adalah agar anak berlatih memikul tanggung jawab dalam hidup.

Label modern membuat Pondok Gontor dituntut melaksanakan fungsi pengajaran dan pendidikan lebih metodologis dan lebih aktif melaksanakan nilai-nilai pendidikan yang akrab dengan lima ciri. Gontor harus interaktif. Kegiatan pembinaan mengembangkan suasana interaktif baik antara pendidik dan anak didik, anak didik dan materi pembahasan, murid dan media, juga sesama peserta didik.

Gontor juga harus atraktif, yaitu mengembangkan kegiatan yang mampu menarik perhatian anak didik. Kegiatan pembinaan yang monoton dan membosankan akan menurunkan minat dan perhatian anak. Lembaga tersebut juga harus stimulatif, yakni merangsang murid untuk bertindak proaktif mencari lebih lanjut berbagai permasalahan yang sedang diajarkan.

Selanjutnya, pesantren tersebut juga harus fasilitatif, yaitu mendukung kegiatan belajar dengan menyediakan berbagai fasilitas yang diperlukan: alat peraga, laboratorium, kunjungan, pengamatan, multimedia, penghargaan. Yang terakhir, pesantren itu harus evaluatif, yaitu melakukan evaluasi yang sistematis dan efektif. Evaluasi ini tidak hanya terfokus pada hasil, namun juga terhadap proses, sehingga akan memberikan umpan balik bagi efektivitas metode yang digunakan.

Semua itu dilakukan berdasarkan pola asuh yang dikenal dalam ilmu pendidikan Islam dan sangat sesuai dengan fase-fase usia anak. Ali bin Abi Thalib memberikan sebuah tawaran pola pembinaan anak dalam sebuah ungkapannya yang masyhur: "Ajaklah anak bermain pada tujuh tahun pertama, disiplinkanlah anak pada tujuh tahun kedua dan bersahabatlah pada anak usia 7 tahun ketiga".


Ikhtisar


* Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam strategis untuk mewujudkan generasi Muslim yang siap menjalankan amanat kehidupan.
* Pondok Modern Gontor hendaknya mencanangkan dalam visinya untuk menjadi pesantren yang berfungsi sebagai research university.
* Label modern membuat Pondok Gontor dituntut melaksanakan fungsi pengajaran dan pendidikan lebih metodologis dan lebih aktif melaksanakan nilai-nilai pendidikan.

samedi 24 novembre 2007

Padi, Sang penghibur ...



wahhh, kali ini nehh group band favorit gw kembali lagi coy...
ga' tau sebelum2 nya ngilang kemana, gw juga ga' ngerti, tapi yang jelas skrang dia mulai kembali lagi dari masa hilangnye sebulan ini, [yahh kira2 segitu lahh...**dilarang protes disini**]

Dah lama gw seneng banget ama nih band, dari aransement musiknye, lirik lagu2nya ampe orang2 nye gw seneng semuanye, soalnye gw lumayan tau sejarah/kisah perjalanan band yang satu ini, dan band ini dari dulu paling akur dehh, dan ga' pernah dapet gosip 2 yang ga' jelas dari mana datengnye, dan gosip pengangguran mana juga lom pernah kebagian.

Tapi ga' tau kenapa yahh, gw kurang seneng kalo maenin lagu2nye PADI, tapi lagu2nye paling enak untuk didenger, yahh mungkin ketika gw maenin ni lagu, kurang sempurna aje jadi kali yaaahh, jadi ngerasa ga' enak trus, mungkin kalo gw dikasih kunci lagu2 padi ama PADI nye sendiri, baru kali gw bakalan seneng banget dehh maenin ni lagu...

Nahhhh, ini dia lagu baru dia yang pertama gw denger.
ciri khas padi emang ga' pernah ilang, lirik lagu2nye masih indah, dan puitis banget dehh...
emang udeh tingkat tinggilahh, gw kepengen banget buar lirik lagu kaya PADI, tapi susah banget coy, ga' bisa2 gw...



...Sang Penghibur...


Setiap perkataan yang menjatuhkan
tak lagi kudengar dengan sungguh
juga tutur kata yang mencela
tak lagi kucerna dalam jiwa

aku bukanlah seorang yang mengerti
tentang kelihaian membaca hati
ku hanya pemimpi kecil yang berangan
tuk merubah nasibnya

Reff:
oh...bukakah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau, bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya


ku gerakkan langkah kaki
dimana cinta akan bertumbuh
ku layangkan jauh mata memandang
tuk melanjutkan mimpi yang terputus

masih kucoba mengejar rinduku
meski peluh membasahi tanah
lelah, penat tak menghalangiku
menemukan bahagia

Reff:
oh...bukakah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau, bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya...
oh...bukan kah hidup ada perhentian
tak harus kencang trus berlari
ku helak nafas panjang
tuk siap berlari kembali

bagai bintang yang bersinar
menghibur yang lelah jiwanya
bagai bintang yang berpijar
menghibur yang sedih hatinya

lundi 5 novembre 2007

'The Gunners', kembali menunjukan 'Meriamnya'


Arsenal kembali menunjukkan 'Meriamnya'

Kapten Arsenal William Gallas menyelamatkan wajah timnya dari kekalahan setelah mencetak gol penyeimbang di penghujung pertandingan saat The Gunners bermain imbang 2-2 dengan Manchester United di laga bigmatch Liga Premier, Sabtu ini.

Hasil imbang ini tidak mengubah posisi kedua tim. Arsenal masih memuncaki klasemen dengan perolehan 27 angka dari 11 pertandingan, sedangkan MU berada di bawahnya dengan mengumpulkan poin sama namun kalah produktivitas gol.

Arsenal juga masih unggul karena memiliki satu pertandingan lebih banyak dibandingkan pesaing terdekatnya itu.

Disaksikan oleh puluhan ribu pendukungnya, Arsenal bermain menyerang sejak peluit awal dibunyikan dan terus menekan tim tamu, yang hanya melakukan serangan balik.

Namun meski MU hanya sesekali melakukan serangan balik, terbukti serangan pasukan Alex Ferguson itu sempat mengancam gawang Arsenal yang dikawal oleh Manuel Almunia.

Serangan yang dibangun oleh Ryan Giggs, Carlos Tevez dan Wayne Rooney nyaris membuahkan gol jika saja lini pertahanan Arsenal tidak tampil baik di dalam menahan gempuran MU.

Keasyikan menyerang membuat lini pertahanan Arsenal sempat lengah dan hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh MU untuk membuka keunggulan lebih dulu sesaat sebelum turun minum.

Umpan silang Cristiano Ronaldo berhasil diselesaikan oleh Rooney setelah tendangan penyerang Inggris itu membentur kapten Arsenal Wiiliam Gallas dan masuk ke dalam gawang.

Permainan di babak kedua tidak banyak berubah. Arsenal masih melancarkan "total football" dengan sering menusuk melalui sayap dan tengah.

Usaha tuan rumah untuk menyamakan kedudukan akhirnya membuahkan hasil ketika Fabregas menjebol gawang MU yang kosong tanpa pengawalan kiper Edwin van der Sar.

Tendangan Emmanuel Adebayor yang membentur Van der Sar membuat bola muntah langsung diteruskan Bacary Sagna ke arah Fabregas yang berdiri tanpa pengawalan di depan gawang untuk menceploskan si kulit bundar.

Setelah itu permainan menjadi berimbang dimana kedua tim silih berganti melancarkan serangan. Namun MU kembali di atas angin ketika Ronaldo mencetak gol kedua timnya saat pertandingan menyisakan delapan menit lagi.

Gelandang Portugal itu dengan mudah mampu meneruskan umpan silang Patrice Evra, yang melakukan overlaping saat menerima umpan Louis Saha.

Akan tetapi kemenangan MU yang sudah di depan mata menjadi buyar ketika Gallas membayar kesalahannya di babak pertama dengan sebuah gol yang menyelamatkan Arsenal dari kekalahan di masa injury time.

Screamage yang terjadi depan mulut gawang MU akhirnya berakhir setelah Gallas menyambar bola muntah yang menjadi gol. Dan untuk sementara, Arsenal merupakan tim yang belum terkalahkan di setiap kompetisi pada musim ini, dan menjadi tim favorit dimusim ini.

mercredi 31 octobre 2007

"Tamparan" Berbekas di HATI...part o2

"Tamparan" berbekas diHATI


Suatu hari, saat jam istirahat pertama, Joba menghampiri Rara yang duduk di sebelah Jo. Selamanya begitu memang, mereka sudah mempunyai pasangan duduk masing-masing.

“Ehm! Ke kantin yuk, Ra!” Joba menepuk pundak kanannya dengan lembut. Rara nggak ngerti maksud Joba mengajaknya makan tapi dia mengangguk setuju.
“Aku juga udah terlalu males duduk di sini,“ katanya. Jo hanya diam walau dari matanya tampak kilat tak suka. Aneh, kenapa kali ini dia ngerasa Rara telah direbut darinya, ya? Mereka meninggalkan Jo sendirian.

“Kurang ajar! Ini penghinaan!!” geramnya dalam hati. Segera dia berlari keluar kelas mencari teman genknya. Akan dia ceritakan apa yang baru saja

membuatnya hampir merobohkan gedung sekolah ini. Akan disusun siasat yang jitu untuk menjatuhkan Joba dan menenggelamkannya, selamanya.

“Wah, kalau gitu caranya kamu kalah, Jo!” sergah Reza, anggota genknya.
“Bener Jo. Mending cari cara lain aja!” yang lain mengiyakan.
“Terus, aku harus bagaimana?” ujar Jo, menyimpan sementara emosinya.
“Triple J adalah seorang jomblo, sementara Jon Barota adalah sang player yang lihai. Jelas saja kamu nggak punya tempat di hati cewek-cewek. Mereka pasti lebih ngikutin yang playboy daripada jomblowan kayak kita,” Reza memberi analisa yang nggak ketahuan apa maksudnya.
“Dengan kata lain, kamu harus melepas gelar jomblo dulu, baru kamu menang atas Joba,” tambahnya.
“Nggak!! Aku yakin dengan predikat jomblo ini, aku bisa mempermalukan Joba!” emosi Jo meluap-luap.

****

Merasa masih kalah dari saingannya, Jo menyusun siasat jitu. Kali ini dia meminjam mobil ayahnya buat pasang muka. Dengan strategi yang sudah diracik sedemikian matang tadi malam, Jo memasang mimik memelas.

”Ehh, Ra. Pulang sekolah mau ke mana? Ada acara?” tanyanya pada teman sebangkunya itu. Rara tampak sedikit terkejut dengan sapaan Jo yang nggak biasanya. Walau melihat ada yang janggal, dia menjawab juga.
“Langsung pulang sih. Kenapa Jo?”
”Hmm… kalau gitu ntar pulang bareng, mau nggak? Aku antar?”
Rara makin yakin, ada yang kurang beres. Tapi, dia malah mengiyakan ajakan Jo. Berhasil! Jo pun tinggal menyusun rencana, agar Joba melihat Rara pulang dengannya hari ini.

Sejauh ini triknya berjalan mulus-mulus saja. Sesuai yang dijanjikan, mereka pulang bersama-sama. Di tengah jalan, Jo membelokkan mobilnya ke sebuah rumah makan.

"Makan dulu ya, laper.” Jo tak membiarkan Rara menolak ajakannya. Rara setuju. Mereka duduk di meja pojok, pilihan Jo, agar leluasa melihat siapa-siapa yang mampir ke rumah makan itu. Orang yang ditunggunya datang juga, Joba dengan langkah mantap memasuki rumah makan tanpa seorang teman pun. Bergegas menghampiri Jo dan Rara yang tengah asyik menunggu pesanan.

Jo pura-pura tidak melihat, Joba menarik kerah baju agar berdiri. Tangan lainnya terkepal siap memukul. Rara kebingungan.

“Eh, apa maksudmu nantang aku di rumah makan ini. Nih, aku sudah datang, sendirian! Kamu mau apa?!!” Joba memaki dan membentak-bentak Jo. Jo tenang-tenang saja, tak sedikitpun terpancing emosi.
“Kamu kalah Joba. Lihat! Rara sudah jadi milikku,” Jo berbisik di telinga Joba.
Joba berpaling ke arah gadis yang dimaksud Jo dengan sangat terkejut. Dia sempat ingin mengatakan sesuatu tapi urung dilakukan. Seketika itu juga, dia pergi meninggalkan mereka. Jo mencoba tersenyum ketika Rara menatapnya terheran-heran. Dia kembali menempati kursi sementara Rara masih berdiri.
”Oh, jadi maksudmu ngajak aku pulang bareng biar kamu merasa menang dari Joba? Itu aja? Hah! Aku pikir, kamu sudah mulai bersahabat, Jo,” kata Rara ketus.
“Terus kenapa? Biar gimanapun, Joba nggak akan bisa ngalahin Jojo!” balas Jo, terpaksa jujur karena siasatnya terlanjur ketahuan oleh Rara.
“Sorry, Jo, aku nggak bisa terima perlakuan ini. Aku pulang!”
Jo segera menarik tangan Rara.
“Cuma karena masalah kecil ini?”
“Masalah kecil kamu bilang? Kamu sudah mempermalukan aku, ngerti?”
“Cuma begini mempermalukan? Kalau kamu ditelanjangi di depan umum baru…”
PLAKK!!!
Belum selesai kalimat Jo terucap, sebuah tamparan mendarat sukses di pipi kirinya.
“Tolong ngertiin perasaan aku, Jo! Aku berusaha ngertiin sifat kamu yang nggak jelas itu karena aku menganggap kamu sama seperti teman lain. Mau mereka sebut kamu ‘pembunuh berdarah dingin’, cowok pendendam, si cuek yang kaya raya, aku nggak peduli. Aku tetap mau berteman, tapi kamu… kamu sudah merusaknya, Jo!” Rara pergi meninggalkan Jo sambil berlari keluar rumah makan. Jo hanya terdiam dan tidak mampu berbuat apa pun dalam keadaan ini. Sebelumnya, nggak ada tuh kejadian yang benar-benar menyentuh perasaannya seperti ini
.

Malamnya, Jo tidak bisa tidur. Gelisah berbaring di kasur empuknya, di dalam kamar dengan jendela terbuka dan hanya disinari bulan yang sedang penuh. Dia terus teringat tamparan Rara yang dirasakannya, sangat hangat. Dia malah menyukai tamparan itu. Entahlah, kenapa dia senekat itu menantang Joba demi anggapan mampu merebut Rara dari hati Joba. Dia takut, kalau Rara malah akan semakin akrab dengan Joba nantinya. Sepertinya, kali ini dia bukan memikirkan kalah dari Joba. Lebih dari itu, dia takut sekali Rara berpacaran dengan Joba.
“Apakah aku sudah jatuh cinta pada Rara?” katanya malam itu. “Ah! Aku kan biasa nyuekin dia… tapi aku takut banget kehilangan dia.” Makin lama, matanya terpejam dan dia bermimpi indah bersama Rara.

****


“Aku minta maaf. Aku nggak tahu gimana caranya ngomong ini ke kamu. Kemarin itu memang bodoh banget. Aku suka kamu tapi aku nggak tahu harus gimana…”
Rara hanya bengong ketika tiba-tiba Jo menghampirinya di depan gerbang sekolah. Biasanya Jo datang paling akhir, tapi ini masih setengah jam lagi masuk sekolah, dia sudah ada.

“Kamu sehat, Jo?”
“Kamu maafin aku nggak?”
Rara diam sejenak. Lalu mengangguk dan mengiyakan dengan mantap.
“Gara-gara kamu tampar aku kemarin, aku ngerasa kalau aku suka sama kamu,” kata Jo tanpa ragu-ragu.
“Apa ini kebiasaan kamu? Langsung ke pokok permasalahan?” balas Rara.
“Itulah aku. Nggak suka basa-basi,” jawab Jo.
“Kita lihat nanti saja, ya!”
“Tapi aku suka kamu, Ra.”
“Terus?” kata Rara sambil pergi meninggalkan Jojo.
“Terus? Iya ya… terus apa?” ucap Jojo sambil menggaruk-garuk kepalanya
.


'BODOH' yahhh..

akkhhh, udeh yee gw ga' mao nerusin lagi ahhhh...

Powered By Blogger